Mengendalikan Fungsi Manajemen
Menurut Terry, fungsi manajemen
adalah POAC(Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling). Planning ialah perencanaan dari
suatu kegiatan, dalam perencenaan itu dibuat tujuan dan rencana kegiatan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Termasuk pembuatan visi dan
Misi. Sedangkan Organizing ialah pengaturan sumber
daya yang dimiliki untuk menjalankan rencana yang sudah ditetapkan pada fungsi planning. Sedangkan Actuating ialah fungsi kepemimpinan
seorang manajer. Bagaimana turut campur seorang manajer dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja. Sedangkan Controlling ialah
suatu kegiatan menilai kinerja beredasarkan standar atau keetapan yang ada, dan
penilaian itu di feed back dengan
perubahan. Nah, fungsi control inilah
yang akan kita bahas lebih lanjut.
a. Definisi
Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah salah satu fungsi manajerial seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan. Pengendalian merupakan adalah fungsi
penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan
korektif sehingga penyimpangan dari standar diminimalkan dan menyatakan tujuan
organisasi dicapai dengan cara yang diinginkan.
Menurut konsep modern, kontrol adalah tindakan yang
sebelumnya mengetahui, sedangkan konsep awal pengendalian digunakan hanya
ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti menetapkan
standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif. Dengan
demikian control terdiri dari tiga kegiatan utama.
Menurut Henri
Fayol : Pengendalian adalah suatu usaha terdiri dari melihat segala sesuatu
yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diambil, perintah yang
telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Objek adalah untuk
menunjukkan kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah berulang.
Menurut EFL
Breach : Pengendalian juga memeriksa kinerja saat ini terhadap yang telah
ditentukan standar yang terdapat dalam rencana, dengan tujuan untuk memastikan
kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan.
Menurut
Harold Koontz Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka
untuk memastikan bahwa perusahaan tujuan dan rencana dibuat untuk mencapai
mereka yang dicapai.
Menurut Beer
Stafford Manajemen adalah profesi control. Pada tahun 1916, Henri Fayol
merumuskan salah satu definisi pertama dari kontrol karena berkaitan dengan manajemen:
Kontrol terdiri dari verifikasi apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana diambil sesuai instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Kontrol terdiri dari verifikasi apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana diambil sesuai instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Robert
J. Mockler mendefinisikan lebih komprehensif kontrol tentang manajerial :
Kontrol
manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis
untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, atau
tujuan untuk menentukan apakah kinerja ini sejalan dengan standar-standar ini
dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat
bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang
paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan.
b. Langkah – Langkah dalam Control
Mockler (1984)
membagi pengawasan dalam 4 langkah yaitu :
1. Menetapkan standard dan metode mengukur prestasi kerja
1. Menetapkan standard dan metode mengukur prestasi kerja
Standar yang dimaksud
adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang
terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja
tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi
dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
2. Pengukuran prestasi
kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga
penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih
dahulu.
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan
standar yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar
yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai
bahwa segala sesuatunya berada dalam kendali.
4. Mengambil tindakan korektif
Proses pengawasan tidak
lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang
terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan
penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui
dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau
kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.
c. Tipe – Tipe dalam Control dalam Manajemen
· (Awal) Preliminary) : Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus
dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah
yang tepat telah disusun sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
· (Saat ini) Concurrent : Berfokus pada apa yang sedang
terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini
memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya
telah sedang dikerjakan dengan tepat.
· (Akhir) Post-action) : Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini
mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada
hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas
d. Control Proses Manajemen
Proses pengendalian manajemen yang
baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi.
Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu
sama lain, terdiri dari proses :
1) Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan
program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan
alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan
2) Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program
direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode
tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan
anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3) Operasi dan Akuntansi (Operating and
Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan
pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan
yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan
yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan
datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab
digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4) Laporan dan Analisis (Reporting
and Analysis)
Tahap ini paling penting karena
menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses
pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
Analisis laporan manajemen antara
lain dapat berupa :
1) Perlu tidaknya strategi perusahaan
diperiksa kembali.
2) Perlu tidaknya dilakukan
penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di tahun yang akan datang.
3) Dari analisis penyimpangan dapat
disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak
realistis.
4) Dari laporan-laporan dapat diambil
kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat
diantisipasi.
Sumber:
http://prima-k-u-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-35153-Umum-Asasasas%20Manajemen,%20Fungsi%20Pengendalian.html
Sumber:http://id.shvoong.com/social-sciences/2068148-lankah-langkah-pengendalian-manajemen/#ixzz2lUH34Yn1
http://lintongnababan.wordpress.com/2008/08/28/sistem-pengendalian-manajemen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar